Minggu, 24 Mei 2015

mengulang pertemuan

setiap pertemuan yang kita lalui,
ada kata yang tak terucap,
hanya memandang tanpa bisa berbagi,
ku genggam anganku dalam harap,
suatu saat tak kan ada kata rindu,
ku ingin lalui dalam jumpa dan tawa,
saat dimana aku berbagi kata denganmu,
tanpa ada jarak pisahkan kita,

Jumat, 22 Mei 2015

rindu

rindu ini kita yang ciptakan,
rindu ini jangan kau dustakan,
rindu ini biar jadi kejutan,
saat kita mendapatkan pertemuan,

Kamis, 21 Mei 2015

karena cinta

karena cinta tak pernah berdusta pada hati, sejauh apapun kita berlari menjauh cinta akan selalu mendekatkan, sesulit apapun kita menolak panah cinta itu akan selalu tertancap, seburuk apapun sebelumnya hati akan memaafkan segalanya atas nama cinta,
entah sampai kapan ...

tuhan di jalan kita

sebelumnya tuhan pernah mempertemukan kita saat dimana seperti surga,
lalu tuhan menakdirkan kita untuk berjalan beriringan selama berbulan-bulan lamanya,
sampai tuhan menunjukkan sisi baik dan buruk kita dan menakdirkan kita untuk memahami hati dari masing-masing kita,
hingga suatu masa kita tiba pada suatu jalan bercabang, kita terdiam dalam sebuah pilihan antara kanan dan kiri, antara bertahan atau pergi saja,
dan kita masih disini berdua beriringan tidak pergi tidak bertahan, kita memulai dari awal, jatuh cinta lagi saat pertama tuhan mempertemukan kita,
setidaknya tuhan menakdirkan kita untuk selalu bersama saling menguatkan dan membahagiakan baik suka dan duka,

Rabu, 20 Mei 2015

cintaku padamu

cintaku padamu seperti kau mencoba menghitung ribuan bintang dilangit, ketika kau mencoba menghitungnya kau tidak akan pernah bisa, karena cintaku mustahil untuk diperhitungkan tapi layak kau perjuangkan,
cintaku padamu bagai butiran pasir dipantai disepanjang jalanmu, saat kau mencoba menghitung satu-persatu kau tak akan bisa menyelesaikannya, karena cintaku padamu akan selalu mengiringi perjalanan hidupmu dan tak kan pernah usai,
cintaku padamu seperti angin malam menyapu wajahmu, kau dapat merasakannya dan menikmati kesejukkannya, karena cintaku padamu akan selalu menyejukkan hatimu dan kau nikmati hingga kau terlelap dalam mimpi di tidurmu :)

Selasa, 19 Mei 2015

jangan kembali untuk pergi lagi

tak perlu datang jika hanya singgah,
tak perlu kembali jika untuk pergi lagi,
tidakkah kau rasa semua percuma,
saat semua terulang kembali,
janji tinggal janji,
rayu tinggallah rayu,
jika kau sakiti lagi,
aku kan tersenyum tanpa ragu :')

bukan 'wanita'

setidaknya aku pergi disaat keadaan memudahkanmu menghibur diri,
aku bukan lagi hiburanmu yang kau lihat saat kau jenuh,
aku bukan lagi penghiburmu yang selalu menenangkan hati,
aku bukan lagi alas kakimu yang kau injak hingga lusuh,

wanita yang mencintaimu

aku mencintaimu bagai angin menerpa wajahmu, dapat kau rasa tak dapat kau sentuh, aku menyayangimu seperti hujan dijalanmu, dapat kau lihat pantang kau sentuh, aku mencintaimu bagai senyum yang selalu kuberi, kurasa tulus tanpa harus kau balas, aku menyayangimu seperti air mata do'a di malam hari, sebagai penyampai rindu peluk terabai,
aku mencintaimu seperti alunan detak jantungku, berirama mengiringi hari-harimu, aku menyayangimu layaknya hembusan nafasku, tak kan berhenti mengucap namamu, aku mencintaimu seperti malam-malam sebelumnya, dengan indah kulantukan do'a pengantar tidurmu, aku menyayangimu seperti pejaman mataku, cukup sekali memimpikan indah denganmu, aku mencintaimu seperti menyayat pisau dalam hati, kurasa sakit tak dapat terobati :')

wanita dengan harga diri, 'pria' dengan kekuatan

senyum sebagai kekuatan,
tawa adalah penenang,
tunjukkan keberanian,
melewati setiap halang,
hari ini setitik noda,
kubasuh dengan do'a,
suatu saat kau tahu karma,
luka dibayar luka,
biasa kau tunjukkan pada dunia,
kekuatanmu segalanya,
tapi nanti siapa yang tahu,
karma datang tanpa persetujuanmu,
kau tahu wanita segalanya,
kau lupa harga diri juga ada nilainya,
tunjukkan lagi kekuatanmu pada dunia,
karma datang tanpa peduli siapa,
tunjukkan kekuatan kebanggaanmu,
kan kubalas dengan senyum,
duka dibayar duka,
karma datang tanpa salam,

melalui luka

setiap langkah yang kulalui,
mengalun nada tentang sepi,
sesak yang mengelilingi,
membuatku terbalut perih,
adakah cinta yang dulu,
kurasa indah dan telah berlalu,
meninggalkan luka baru,
berharap dapat pergi dan sembuh,

Senin, 18 Mei 2015

sebaris kata sejuta makna dari seorang gadis, remaja, atau wanita

Malam ini aku sendiri dalam kamarku, gelap seperti biasa menjadi penenang tersendiri. Aku terdiam diantara tumpukan bantal yang selalu setia ku peluk erat. Kulirik jam di layar handphoneku yang sudah menunjukkan pukul 00:30 masih kurang pagi untuk begadang semalaman. Tapi tidak aku bukan seorang yang suka begadang tengah malam tanpa tahu apa yang harus kulakukan.
Tugas kantor, tugas kuliah, kurasa semua sudah beres di tanganku. Cuaca malam ini panas tak seperti biasa bahkan kipas angin kecil berwarna biru laut yang sudah beberapa bulan terakhir menemaniku pun kuperintahkan untuk mengeluarkan angin paling besar. Mataku sudah mulai lelah, aku juga tidak mungkin bisa terus terdiam kalau tidak ingin perutku meronta meminta nasi.
Aku menerawang keatas langit-langit kamarku yang memang tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin mengucap syukur,  aku masih punya Allah, sebagai gadis aku bangga sudah melalui ini, sebagai remaja aku puas ada Allah tempatku mencurahkan isi hatiku tanpa ia membantah, mengeluh, bahkan ia selalu memberi apa yang aku butuhkan. Dan sebagai wanita aku mungkin lemah, aku sering kali terjatuh, diinjak, menangis, dan menyimpan luka tanpa berniat menyembuhkan. Tapi terimakasih Allah karena engkau pasti akan memberikan yang aku butuhkan bukan yang aku inginkan. Sebaris kata sejuta makna bagiku, baik kata-kata buruk, hinaan, baik, pujian, menjadikan aku pribadi yang kuat dan tegar, terimakasih Allah mengajarkan aku untuk tidak selalu berlari dan menjadikan aku gadis, remaja, dan wanita yang kuat menghadapi masalah.

wanita bersama ingatan suatu masa

sebelum berucap pikirkanlah,
sebelum bertindak renungkanlah,
sebelum menginjak tataplah,
sebelum terlambat perbaikilah,
kadang lisan tanpa tulang,
kadang tangan tanpa kendali,
tak pantas kuda dibalik udang,
hanya teriak kemudian berlari,
semua punya satu batas,
semua punya satu masa,
semua pernah salah,
percayalah tak ada yang sempurna,
perbaiki lalu lupakanlah,
tatap lalu ingatlah,
renungkan lalu tersenyumlah,
pikirkan lalu tersadarlah,
tidakkah ingatan begitu sempurna,
saat merenungkan indah suatu masa,
tapi sadarlah semua punya batas,
apa yang selama ini diinjak belum terasa puas ?

wanita dibalik luka bunga

luka tinggallah duka,
hampa setia menemani,
hidup berteman lara,
bunga hanya berdiam diri,
luka mengajarkan kuat,
hampa membuat tersadar,
setiap menahan sakit,
sang bunga semakin tegar,
bertahan dalam terpa angin,
menitikan butiran kecil saat luka,
terkoyak dari akar dan berayun,
masih adakah duri di batang duka,
ribuan detik angin hujan badai menerpa,
luka tetaplah duka,
bagai bunga lemah tanpa arah tujuan,
tertiup angin jauh jawabannya,
luka tinggallah duka,
bunga tetaplah harum bunga,
dengan duri dalam diri mampu menjaga,
tersenyumlah angin akan terus menerpa,

19 Mei 2015, 00:10

Minggu, 17 Mei 2015

wanita menghadapi masalah dan opini hidup

hidup ini penuh masalah dan opini,
anggap masalah sebagai rintangan,
tatap dengan keberanian diri,
dan lalui dengan percaya diri dan anggun,
jadikan opini sebagai angin di malam hari,
sebuah opini yang membuat kita bangun,
membuat kita terbangun karena sejuk terbuai,
namun opini juga yang cepat atau lambat akan menjatuhkan,
saat tersadar hidup penuh masalah dan opini,
banyak pilihan terpampang di jalan,
lari saja sebelum terlambat dan menyakiti,
atau bertahan menunggu ketidakberdayaan,
saat ketidakberdayaan akan masalah dan opini,
saat merasa gelap dan sesak tanpa tujuan,
saat bertahan terabaikan dan tak dihargai,
saat itulah kita menyelesaikan masalah dan opini dengan keberanian,

18 Mei 2015, 14:00