dapatkah kukembalikan kepercayaan ini,
dapatkah kuterima buai janji manisnya,
dapatkah kenyamanan hadir di hati ini,
dapatkah kukembalikan hati ini kepadanya,
akankah tak ada luka dalam hati,
akankah bahagia datang kembali,
mungkinkah ini atas izinmu,
mungkinkah ini yang terbaik bagi kamu dan aku :')

cerita wanita yang kuat

lihat betapa Allah menginginkan wanitanya yang kuat untuk tegar,
satu dua titik air mata mungkin terasa sakit,
tapi lihat betapa Allah menginginkan wanitanya yang kuat untuk sekedar mengingatnya,
satu dua titik air mata mungkin terasa pahit,
tapi lihatlah betapa Allah menyayangi wanita yang kuat,
ia ingin mendengar keluhnya,
ia ingin mendengar ceritanya,
Allah ijinkan aku sejenak bercerita tentang cinta ...

kekuatanku

aku selalu percaya saat aku diberikan luka, Allah akan memberikanku suka.
aku selalu percaya setiap aku diberikan duka, Allah akan memberiku tawa.
aku selalu percaya setiap aku diberikan perih, Allah akan membuatku tersenyum berseri.
aku selalu percaya setiap air mata yang mengalir, Allah akan menghapusnya dengan kasih.
aku selalu percaya setiap aku jatuh,
Allah akan membantuku berdiri.
aku selalu percaya setiap aku rapuh, Allah akan menopangku lagi.
aku selalu percaya setiap aku lemah,
Allah akan membuatku semakin kuat.
aku selalu percaya setiap aku sujudkan kepala ini, Allah akan selalu membisikan bahwa aku wanita hebat :')

setitik kata

setitik kata bisa menjadi bunga cinta,
setitik kata bisa menjadi payung suka,
setitik kata bisa menjadi hujan duka,
tapi setitik kata tidak bisa menghapus luka,

seandainya

seandainya boleh meminta jauhkan sejauh-jauhnya jika hanya diselimuti duka,
seandainya boleh mengeluh perjalanan jauh ini berpeluh jenuh,
seandainya bisa memohon hapuskan rasa daripada menimbulkan luka,
seandainya bisa hilangkan air mata disetiap doa dan duka :')

setidaknya sebelum kita merasakan bahagia bersama, kita lebih dulu berjuang bersama :)

seperti

ada suatu hal yang tidak bisa dipaksakan,
seperti halnya mengharapkan hujan berhenti ketika deras,
atau menantikan hujan saat panas sedang terik,
sama halnya seperti memaksa angin dipadang tandus,

kau

kau datang tertutupi silau mentari,
kau tersenyum teduhkan mata hati,
kau bagai siluet garis bahagiaku,
kau ubah duka menjadi suka untukku,
kau pergi seperti angin di siang hari,
kau beri panas risau dalam hati,
kau janjikan untuk datang lagi,
seperti janji angin yang selalu kembali,
kau kembali seperti air di sungai,
kau mengalir hanyutkan rindu,
kau kembali teduhkan hati,
dengan pertemuan aliran air penghapus rindu,